A.
Latar
Belakang
Pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan sebagai bagian dari
pembangunan Nasional bertujuan untuk mengusahakan agar setiap kegiatan
perikanan dan kelautan dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik kegiatan
produksi, pengolahan, maupun pemasaran (Dahuri dalam Pontoh, 2012).
Usaha
perikanan darat pada umumnya diusahakan oleh petani sebagai mata pencaharian
(Evy, 2001). 1 2 Peranan sektor perikanan dalam pembangunan nasional antara
lain meningkatkan produksi perikanan, meningkatkan lapangan kerja baru dan
meningkatkan kebutuhan konsumsi ikan untuk memenuhi gizi masyarakat (Cahyono, 2005).
Pada tahun 2006 sektor pertanian (dalam arti luas) mampu menyerap tenaga kerja
sebesar 44,5 persen (42,3 juta orang tenaga kerja) dari total 95,1 juta orang
tenaga kerja nasional yang terserap pada berbagai bidang pekerjaan. Sub sektor
perikanan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 14,4 persen atau sebanyak 6,1
juta orang tenaga kerja (BPS dalam Haris, 2008).
Faktor produksi seperti pemilihan lokasi dan pembuatan keramba
merupakan langkah awal dalam merintis usaha keramba jaring apung, pemilihan lokasi
harus mempertimbangkan kualitas air, dan sebagainya. Sementara itu, beberapa
kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan adalah
lemahnya modal, akses terhadap pasar, kurangnya pendidikan dan pelatihan serta
pengetahuan yang terbatas.
Modal yang dibutuhkan oleh 3 pembudidaya ikan sangat tergantung dari
jenis usaha budidaya dan sistem pembudidayaan ikan yang dilakukan (Andriyani,
2008). Pembudidayaan ikan di keramba jaring apung merupakan jenis budidaya
intensif, sehingga memerlukan kebutuhan pakan dalam jumlah yang cukup dan
berkualitas. Selain itu, untuk mendapatkan kualitas ikan yang baik, maka
kebutuhankebutuhan dasar untuk pertumbuhan ikan haruslah benar-benar
diperhatikan. Kebutuhan mutlak pertama adalah pakan, tentunya setiap makhluk
hidup membutuhkan pakan untuk tumbuh mulai dari lahir hingga akan mati (Taufiq,
2011).
Faktor-faktor produksi lainnya seperti penebaran benih, ukuran benih,
pemberian pakan, pengendalian hama dan penyakit, dan keamanan sangatlah
berpengaruh terhadap hasil produksi ikan keramba jaring apung. Kegiatan ekonomi
yang dijalankan masyarakat di suatu daerah tidak terlepas dari sumber daya alam
yang terdapat di daerah tersebut.
B.
Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah berbagai permasalahan
dalam pembudidayaan ikan yang meliputi eberapa kendala yang sering dihadapi
oleh pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan adalah lemahnya modal, akses
terhadap pasar, kurangnya pendidikan dan pelatihan serta pengetahuan yang
terbatas.
Faktor-faktor produksi lainnya seperti penebaran benih, ukuran benih,
pemberian pakan, pengendalian hama dan penyakit, dan keamanan sangatlah
berpengaruh terhadap hasil produksi ikan.
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah
dalam Identifikasi masalah ini yaitu masalah pembudidayaan ikan Perencanaan
Usaha, modal, benih/bibit, lingkungan sosiologis, pengendalian hama dan
penyakit ikan, Pra Produksi dan proses produksi, Aplikasi dan penggunaan
Probiotik, pemilihan pakan alami dan buatan, Pakan alternatif, keamanan dan
legalisasi Usaha, kondisi perairan, tenaga kerja, Akses Bantuan Pemerintah, Panen
dan akses pemasaran.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan kepada pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah
pada Identifikasi ini adalah :
1. Bagaimana budidaya ikan dilihat dari segi Perencanaan Usaha, modal,
benih/bibit, lingkungan sosiologis, pengendalian hama dan penyakit ikan, Pra
Produksi dan proses produksi, Aplikasi dan penggunaan Probiotik, pemilihan
pakan alami dan buatan, Pakan alternatif, keamanan dan legalisasi Usaha,
kondisi perairan, tenaga kerja, Akses Bantuan Pemerintah, Panen dan akses
pemasaran di Kecamatan pamarican
2. Bagaimana pendapatan dan peningkatan pendapatan Pembudidaya ikan di Kecamatan
pamarican.
E. Tujuan Kegiatan
Adapun
tujuan dari Kegiatan ini adalah :
1.
Untuk mengetahui budidaya ikan dilihat dari segi
Perencanaan Usaha, modal, benih/bibit, lingkungan sosiologis, pengendalian hama
dan penyakit ikan, Pra Produksi dan proses produksi, Aplikasi dan penggunaan
Probiotik, pemilihan pakan alami dan buatan, Pakan alternatif, keamanan dan
legalisasi Usaha, kondisi perairan, tenaga kerja, Akses Bantuan Pemerintah,
Panen dan akses pemasaran di Kecamatan pamarican
2.
Untuk mengetahui pendapatan dan peningkatan
pendapatan pembudidaya ikan di Kecamatan Pamarican.
F. Manfaat Kegiatan
Dari hasil
Kegiatan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
3.
Sebagai bahan informasi bagi pengusaha ikan
khususnya di kecamatan Pamarican dan Wilayah Kabupaten Ciamis.
4.
Agar Penyuluh dan Pembudidaya mengetahui
bagaimana budidaya ikan yang menguntungkan, dan berkelanjutan
5.
Sebagai bahan perbandingan bagi penyuluh wilayah
lain yang melakukan kegiatan yang sama.
Demikian semoga bermanfaat.
Sumber : Dari berbagai sumber bacaan dan hasil observasi lapangan
semoga bermanfaat, tulisan ini merupakan ringkasan laporan kegiatan Mengolah Menganalisis data/informasi tentang potensi wilayah, ekosistem perairan dan permasalahan perikanan individu, kelompok, maupun masyarakat
BalasHapus