BUDIDYAYA MAGGOT DILAHAN SENDIRI LEBIH MENGUNTUNGKAN 


Maggot black soldier fly (BSF) merupakan salah satu temuan yang menggembirakan dan menguntungkan bagi para peternak, petani, dan masyarakat secara luas. Maggot lalat ini berhasil membantu permasalahan sampah organik yang menggunung. Sekitar 750 kg maggot BSF mampu mengurai sekitar 2 ton sampah organik dalam kurun waktu 2—3 minggu.

Selain itu, budi daya ikan konsumsi juga kembali menggeliat melalui penggunaan pakan dari maggot yang dipadukan dengan pakan ikan pabrikan. Karena harga maggot yang relatif murah, biaya pakan pun dapat lebih ditekan. Maggot BSF juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, bahkan bisa mempercepat kenaikan bobot ternak.


Peluang usaha budi daya maggot pun menjadi relatif menjanjikan. Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 hari. Ada banyak alasan mengapa budi daya maggot BSF perlu dicoba oleh siapa saja, terutama para petani dan peternak. Berikut alasan memilih budi daya maggot, yang diambil dari buku “Beternak Maggot BSF Tanpa Becek, Tanpa Bau, dan Lahan Terbatas”.
1.                      Tidak Menjijikan dan Bukan Pembawa Sumber Penyakit
Belatung (maggot) yang dihasilkan lalat BSF berbeda dengan lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan penyakit. Lalat BSF tidak menimbulkan bau busuk dan bukan pembawa sumber penyakit. Karena sangat aman, anak kecil pun berani bermain-main dengan cara memegang belatung (larva) lalat BSF.
Bahkan, menurut informasi dari anggota plasma penulis di regional Jawa Tengah, ada yang membuat dan mengonsumsi peyek maggot BSF sebagai cemilan. Bahkan di regional Jawa Barat, anak-anak kecil mengonsumsi maggot BSF goreng.
2.                      Cara Budi Daya yang Mudah
Membudidayakan atau beternak maggot BSF cukup mudah dikerjakan. Pasalnya, perlakuannya tidak membutuhkan teknik khusus sehingga siapa saja bisa melakukan. Budi daya maggot BSF juga tidak menyita waktu karena tidak perlu sering dikontrol. Sementara itu, sampah organik bisa diambil dari sampah rumah tangga, seperti sampah sayuran dan sisa-sisa makanan.



3.                      Tidak Membutuhkan Lahan yang Luas
Tidak ada syarat minimal area lahan yang dibutuhkan budi daya maggot. Dengan ruang terbatas pun bisa menghasilkan ternak maggot yang menguntungkan secara finansial.
Di ruang sekitar 32 meter persegi, dalam waktu satu bulan budi daya maggot BSF, bisa dipanen 40 kg maggot BSF akan mendapatkan pemasukan rata-rata 4 juta rupiah/bulan. Contoh lainnya, Adi anggota BSF Indonesia Raya Regional Ambarawa, yang menggunakan area 150 cm x 75 cm x 200 cm untuk budi daya maggot BSF.

4.                      Bisa Dimulai dari Modal yang Relatif Kecil
Untuk mulai membudidayakan maggot BSF, bisa dari modal yang kecil hingga menengah serta disesuaikan dengan tujuan. Untuk pemenuhan bisnis tentu berbeda lagi, karena perlu mengejar kuantitas panenan maggot untuk pemenuhan pasar.



5.                      Permintaan Pasar Maggot Sangat Tinggi
Menurut pengamatan penulis, jumlah pembudidaya maggot terus tumbuh di daerah-daerah, hal ini tentu karena permintaan produk maggot yang semakin naik. Permintaan maggot sebagai pakan kian bertambah dari para peternak dan petani untuk kebutuhan pakan dan pupuk. Pemasaran jalur online dan market place turut membantu penjualan para pembudidaya maggot.



6.                      Maggot Sumber Protein Hewani yang Tinggi
Kadar protein maggot yang tinggi berpengaruh pada pertumbuhan bobot ternak yang rutin mengonsumsi dengan pakan ini. Maggot pun dimanfaatkan sebagai pengganti tepung ikan, karena kadar proteinnya hampir sama.

7.                      Dekomposer Sampah Organik
Maggot dikenal sebagai pengurai atau penghancur sampah organik tanpa menimbulkan bau busuk. Hal ini bisa menjadi solusi permasalahan sampah di perkotaan. Kesimpulan, tujuan budi daya maggot, untuk dua keperluan, pertama masalah sampah organik dan kedua pemenuhan kebutuhan pakan ternak dan pupuk tanaman.



Referensi teknik beternak BSF, dari memperoleh indukan, persiapan kandang, tahap pemeliharaan, hingga panen. Dalam buku yang disusun oleh Tim BSF Indonesia Raya ini juga berisi beragam tip seputar pemeliharaan BSF dan analisis hasil usahanya.

 MAGGOT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE


Produksi lele nasional melesat lebih dari dua kali lipat tahun lalu, dipicu oleh permintaan pasar yang melonjak. Berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi lele 2017 mencapai 1,8 juta ton atau melesat 131,7% dari pencapaian tahun sebelumnya. Angka itu di atas target KKP 1,3 juta ton. Lele sedang 'naik daun'. Permintaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, naik 30% dalam 2 tahun terakhir (Asosisiasi Catfish Indonesia).
Apakah keuntungan budidaya ikan lele?, hal ini dikarenakan :
1). Dараt dibudidayakan dilahan dan sumber air уаng terbatas dеngаn padat tebar tinggi
2). Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai оlеh masyarakat,
3). Pemasarannya relative mudah   
4). Modal usaha dibutuhkan relatif rendah.
Pertimbangan dalam budidaya ikan  air tawar, yang menjadi faktor utama yaitu pakan, dimana biaya operasionalnya mencapai 60 – 70 %. Hal ini menjadi dasar dalam menentukan pakan, maggot  merupakan alternatif bahan pakan yang relatif mudah ditemukan dan murah juga jika diolah dengan bahan-bahan lainnya, mengingat saat ini, maggot belum maksimal dijadikan pakan.
Manggot banyak dijumpai di lingkungan tumpukan  sampah,  yang saat ini sampah menjadi ancaman masyarakat, asumsi pada 2025, dengan prediksi jumlah penduduk 270 juta jiwa, diperkirakan akan ada 270.000 ton sampah per harinya. (Kompas, 7/3).
Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan, sampah juga membutuhkan lahan yang luas.



Budidaya maggot, atau bahasa Indonesianya adalah belatung, adalah bentuk larva dari serangga. Maggot yang baik untuk pakan tentu tidak sembarang dari serangga atau lalat rumah biasa, tetapi harus diperhatikan jenis dan kandungan proteinnya. Maggot yang biasa digunakan untuk pakan alternatif lele berasal dari serangga black soldier fly (BSF), atau nama latinnya adalah Hermetia illucens. Maggot jenis ini dikenal memiliki kadar protein sampai 40% sehingga cocok untuk jadi pakan ikan lele.

Untuk membiakkan maggot, ada beberapa cara khusus yang dilakukan oleh pembudidaya. Ada yang menggunakan campuran ampas tahu, ada yang menggunakan bekatul. Bahan media biasanya disimpan dalam wadah/ember kemudian diberi air sedikit, lalu di atasnya disimpan daun pisang kering sebagai tempat lalat BSF bertelur dan menghasilkan maggot. Wadah ditutup, kemudian tunggu sampai 2-3 minggu, maka maggot siap dipanen dan diberikan pada lele.
Ketekunan dan kesabaran  dalam Budidaya belatung tanpa bau?, diawali dengan memilah sampah  rumah tangga dan ambil sampah organiknya saja dan hal ini bisa dilakukan oleh semua orang. Meski cara ini terlihat sangat sederhana namun mampu memberikan hasil budidaya belatung tanpa bau. Sayangnya budidaya belatung dengan cara sederhana ini sering kali diabaikan.

 Demikian sekilas tentang budidaya maggot di lahan sendiri dan sebagai pakan alternatif lele.
semoga benrmanfaat.


SUMBER :
Agromedia
Asep Djaenudin
Widyaiswara Balai Diklat Aparatur Sukamandi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOLAAN PRA PRODUKSI ; PENGAPURAN KOLAM BUDIDAYA IKAN