Teknik Pengolahan Tepung Ikan
Tepung ikan adalah sebuah produk komersial yang kebanyakan terbuat dari
ikan yang tak ditujukan untuk konsumsi manusia. Tepung ikan umumnya dipakai
untuk dijadikan pakan hewan ternak dalam peternakan. Karena tinggi akan kalori
dan murah untuk diproduksi, tepung ikan memainkan peran penting dalam
pertumbuhan industri pertanian.
Ada beberapa cara dalam mengolah ikan agar menjadi tepung ikan yaitu :
1.
Pengeringan Langsung
2.
Pengeringan Dengan Re-Sirkulasi
3.
Cara Reduksi
4.
Cara Whole Meal
5.
Cara Reduksi Kering
6.
Ekstraksi Dengan Bahan Pelarut
7.
Ekstraksi Basah
PENGERINGAN LANGSUNG![]() |
Pengeringan Langsung (Sumber : medium.com) |
1.
Sebaiknya ikan dicincang terlebih dahulu untuk mempercepat proses
pengeringa.
2.
Sebaiknya dipakai alat pengering mekanis (artificial dryer) mutu dan
warna cukup baik.
3.
Bisa juga dengan pengeringan sinar matahari, tepung ikan menjadi berwarna
lebih gelap karena pengeringannya lebih lambat dan kemungkinan akan terjadi
proses ketengikan lebig cepat.
PENGERINGAN DENGAN RE-SIRKULASI
1.
Ikan yang telah dimasak tidak perlu lagi dimampatkan/dipres dan untuk
menghindari adanya gumpalan yang mempersulit pada saat
pengeringan->dilakukan pengeringan bertingkat yaitu tepung ikan setengah
kering dicampur dengan bagian yang baru dimasak.
2.
Perbandingan campuran harus tepat agar dihasilkan tepung ikan yang berkadar
air
cukup rendah->mempermudah pada saat proses pengeringan.
![]() |
Re sirkulasi (sumber : blogmechanical.com) |
3.
Apabila kadar lemak bahan baku agak tinggi->sebelum dikeringkan
sebaiknya dimampatkan dulu->pengeringan tahap kedua kadar lemak tepung sudah
cukup rendah.
CARA REDUKSI
1.
Tahapan proses terdiri dari : pemasakan,pemampatan dan pengeringan dan
kadang-kadang diikuti dengan pengolahan minyak ikan dari liquor hasil
pemampatan
2.
Pemasakan merupakan tahap yang menentukan; tingkat pemasakan harus tepat
sehingga seluruh bahan baku menggumpal/terkoagulasi; memudahkan dalam
pemampatan dan menghasilkan press cake yang berkadar air dan lemak cukup
rendah dan juga memudahkan dalam pemisahan minyak dari cairan
3.
Press cake/tepung ikan padat hendaknya dihancurkan/digiling untuk
memudahkan dalam proses pengeringan dengan pengering mekanis
4.
Tepung ikan yang sudah kering sebaiknya mengandung kadar air 8-10%;
kemudian digiling dan dikemas lalu disimpan
5.
Cara pemisahan minyak dari air dalam liquor dengan penyaringan agar
terpisah dari benda-benda padat liquor dialirkan ke unit pemisah minyak
6.
Cara modern dengan unit sentrifugal karena putaran yang cepat maka
minyak akan terpisah dari air maupun cairan lainnya
CARA WHOEL MEAL
1.
Didalam liquor terdapat kira-kira 20% bagian padatan yang sebenarnya dapat
dijadikan tepung ikan.
2.
Caranya liquor dipekatkan->cairan hasil pemekatan ditambahkan pada
tepung ikan dan jadilah tepung ikan yang disebut whole meal.
3.
Pemanfaatan glue water ( cairan kental yang diperoleh
dari liquor yang telah dipisahkan dari minyak) terdapat vit.B yang larut dalam
air dari pengolahan glue water dihasilkan fish- soluble caranya
dengan memampatkan glue water sampai kadar solidnya mencapai
50% memisahkan dari kelebihan lemak dan cairan sisa (sludge) serta
dilakukan pengasaman (acidification)
4.
Cara penggunaan fish soluble untuk menghasilkan whole meal
dengan mencampurkan pada press cake pemanfaatan bahan mentah mencapai 100%
REDUKSI KERING
1.
Ikan dikeringkan dalam keadaan hampa /vacuum tidak memerlukan suhu tinggi
tepung ikan yang dihasilkan bergizi tinggi karena komponen penting tidak rusak
oleh pemanasan
2.
Pengeringan harus dihentikan pada saat kadar air mencapai kira-kira
8%apabila < 8% kandungan minyak tidak dapat diproses dengan baik
3.
Pemisahan minyak dilakukan secara hydraulisis dan press cake yang
dihasilkan berkadar air sampai 10%
EKSTRASI DENGAN BAHAN PELARUT
1.
Solvent extraction ditujukan untuk memisahkan minyak dari tepung ikan yang sudah
dikeringkan dengan cara reduksi basah maupun reduksi kering.
2.
Bahan pelarut (solvent) yang dipakai adalah yang mudah menguap dan
mudah melarutkan minyak.
3.
Ekstraksi dilakukan dengan mencampurkan tepung ikan kedalam bahan pelarut
yang tidak mengandung lemak sampai tepung ikan kehabisan kandungan minyak
dilewatkan pada bahan pelarut yang masih bersih untuk mendapatkan kadar minyak
maksimum pada bahan pelarut sebelum diuapkan.
4.
Persentase minyak yang didapat adalah 1-2%.
5.
Tepung ikan berwarna terang dan tidak berbau bau bahan pelarut sudah
dihilangkan dengan peniupan uap kering /dry steam.
6.
Tepung ikan initidak akan mengalami ketengikan dan kadar protein cukup
tinggi mencapai 80%.
7.
Minyak biasanya berwarna hitam.
EKSTRASI BASAH
1.
Bahan baku ikan/ sisa pengolahan ikan dalam keadaan basah dicampur dengan
satu jenis pelarut minyak (fat solvent) yang mempunyai titik didih
tinggi dan larut dalam air campuran ini dipanaskan secata tidak langsung dengan
uap.
2.
Sebagian bahan pelarut akan menguap bersama uap air kemudian mengembun
dikembalikan pada proses pengolahan.
3.
Setelah bahan baku mencapai kadar air kira-kira 10% pengeringan dihentikan.
4.
Bahan pelarut dan minyak dipisahkan dengan proses destilasi.
5.
Jenis bahan pelarut yang sering dipakai trichlorothylene (bahan
pelarut ini bersifat racun maka harus benar-benar dihilangkan dari tepung ikan
Sumber : Gilang Indra Gunawan, S.St.Pi, Macam Cara Pengolahan Tepung
Ikan dalam lalauka .com
Semoga
Bermanfaat...
Komentar
Posting Komentar