Teknik Produksi Perikanan Yang Lebih Baik (Better Farming)
Secara garis besar dunia perikanan dibagi menjadi dua kelompok yaitu perikanan budidaya dan perikanan tangkap, dan mempunyai keunikan tersendiri dalam manajemen perikanan itu sendiri. Dalam upaya meningkatkan produksi perikanan diperlukan suatu manajemen dalah setiap kegiatan usaha perikanan. Di bawah ini ada sedikit pembahasan mengenai peran manajemen dalam pengembangan usaha perikanan.
MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
Bisnis perikanan yang cukup kompleks
sifatnya memerlukan pemikiran yang cermat agar terhindar dari resiko yang tidak
diharapkan. Aspek produksi ini mencakup hal-hal mengenai persiapan dan proses
produksi
|
|
A. Persiapan Produksi Budidaya Perikanan
Hal hal yang harus menjadi perhatian
dalam persiapan produksi perikanan meliputi:
- Perencanaan produk, jenis ikan apa yang hendak
diproduksi? Apakah mempunyai pasaran yang baik? Apakah sesuai dengan lahan
yang tersedia? Pertanyaan pertanyaan seperti ini perlu dipikirkan dalam
mengambil keputusan.
- Perencanaan lokasi usaha, lokasi yang tepat akan
mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha.oleh karena itu, dalam
penentuan lokasi juga di pertimbangkan hal hal yang berdampak positif
ataupun negatif dan faktor faktor yang berpengaruh (aspek teknis ekonomis,
aspek iklim, aspek agronomis).
- Perencanaan standar produksi, pengusaha yang
berpikir maju tidak hanya sekedar mementingkan jumlah produksi saja,
tetapi juga mengutamakan kualitas produksinya, hal ini sangat berperan
dalam menentukan segmen pasar.
- Pengadaan tenaga kerja, bisnis perikanan mencakup
beberapa bidang pekerjaan, secara mudahmya dibagi menjadi bidang budi daya
dan manajemen (administrasi). Kedua bidang ini terdiri dari bermacam macam
pekerjaann dari yang sederhana sampai yang rumit. Banyak sedikitnya jumlah
pekerja dan tinggi rendahnya suatu upah harus disesuaikan dengan kemampuan
dan tanggung jawab yang diemban.
B. Proses Produksi Budidaya Perikanan
Tujuan budi daya perikanan yaitu untuk
mendapatkan produksi perikanan yang lebih baik atau lebih banyak dibandingkan
dengan hasil dari ikan yang hidup di alam secara liar. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam budidaya perikanan antara lain:
- Penyediaan benih, benih yang baik dan berkualitas
unggul sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi.
- Pembuatan tempat pemeliharaan, luas tempat yang
disediakanuntuk pembudidayaan harus sesuai dengan jumlah populasi yang
ditebar, tidak kalah penting yang harus dilakukan adalah untuk memahami
karakteristik dan tingkah laku ikan.
- Pengairan, tanpa sistem pengairan yang baik tidak
mungkin usaha perikanan bisa berhasil. Oleh karena itu kebersihan air dan
debit yang cukup, penting demi kelancaran pemeliharaan. Pintu saluran air
perlu selalu diperiksa untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan air.
- Pakan dan Pemupukan, peranan pakan sangat penting
untuk meningkatkan produksi. Kandungan gizi pakan lebih berperan
dibandingkan dengan jumlah yang deberikan. Usahakan memberi pakan sesuai
dengan kebutuhan, jangan kebanyakan atau kekurangan. Baru baru ini banyak
di galakkan menggunakan pakan alami, karena ramah lingkungan.
- Pengendalian hama dan penyakit, untuk membasmi
hama yang hidup di air, dapat digunakan bahan beracun organik, seperti
tepung biji teh yang mengandung racun saponin, akar tuba yang mengandung
racun rotenon, atau tembakau yang mengandung racun nikotin. Hal yang
penting untuk pengendalian hama dan penyakit ini yaitu perawatan dan
pemeliharaan kesehatan air serta kebersihan lingkungan disekitar kolam.
C. Pascapanen
Produksi ikan bersifat musiman, terutama
ikan laut. Terkadang sangat melimpah, sedangkan pada suatu saat sangat rendah.
Oleh karena itu untuk menjaga keseimbangan dan mencegah proses pembusukan perlu
dikembangkan dengan berbagai cara pengawetan. Dalam hal ini mencakup:
- Penanganan ikan hidup, dalam penanganan ikan
hidup ini yang terpenting yaitu cara mengusahakan agar ikan ikan tersebut
sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan hidup, segar dan sehat. Hal
hal yang harus diperhatikan antara lain adalah: kebutuhan oksigen, alat
dan transportasi untuk mengangkut ikan, waktu pengangkutan, jumlah ikan
dalam alat pengangkutan jangan terlalu padat.
- Penanganan ikan segar, atau istilah lainnya
adalah handling, merupakan salah satu bagian penting dalam mata rantai
industri perikanan. Baik buruknya ikan segar akan mempengaruhi mutu ikan
sebagai bahan makanan atau sebagai bahan mentah untuk proses pengolahan
lebih lanjut.
- Pengawetan, dasar pengawetan ikan adalah untuk
mempertahankan ikan selama mungkin dengan menghambat atau menghentikan
proses pembusukan, baik dengan cara tradisional (pengeringan, pengasapan,
penggaraman, fermentasi), cara modern (pendinginan, pembekuan, pengalengan
ikan, tepung ikan).
- Packing, dilakukan terutama untuk konsumsi ikan
segar, cara packing harus disesuaikan dengan jarak lokasi usaha ke
konsumen. Yang terpengting yaitu mempertahankan keawetan ikan segar sampai
ke konsumen agar harganya tidak turun.
D. Aspek Pemasaran
Pasar sangat penting untuk kelangsungan
produksi. Bila kemampuan pasar untuk menyerap produksi sangat tinggi maka tidak
menjadi masalah. Dengan harga jual yang pas telah dapat menghasilkan
keuntungan. Sebaliknya, nbila pasar tidak menyediakan kemungkinan menyerap
produk, mau tidak mau usaha yang dirintis mengalami kerugian. Apabila manajemen
produksi telah berjalan maka keberhasilan pengusaha perikanan ditentukan oleh
kemampuannya dalam menganalisis dan mengantisipasi pasar.
Ada beberapa hal yang harus diketahui
oleh seorang manajer atau pengusaha perikanan sebelum melangkah ke aspek
pemasaran ini. Hal tersebut yaitu:
- Sasaran pemasaran, berkaitan dengan pemilihan
jenis ikan yang akan diproduksi. Siapa konsumen yang ingin dituju? Berapa
besar kira kira permintaannya? Semua itu tergantung pada keadaan sosial
konsumen dan daya belinya.
- Persaingan, merupakan suatu hal yang wajar dlama
bidang usaha, apalagi dibidang usaha perikanan karena pada umumnya bidang
ini tidak mengenal monopoli. Jadi, semua produksi perikanan bersaing bebas
di pasaran. Oleh karena itu, usah untuk menghadapi dan mengatasi
persaingan harus dilakukan dengan manajemen yang baik, agar produk laku di
pasaran.
- Strategi pemasaran, suatu tindakan penyesuaian
sebagai reaksi terhadap situasi pasar dengan berdasarkan pertimbangan yang
matang. Tindakan tindakan yang di ambil itu merupakan pendekatan terhada
berbagai faktor.
E. Aspek Permodalan
Pentingnya manajemen permodalan, Setiap
orang atau suatu perusahaan yang bergerak dalam suatu bisnis, tak terkecuali
bisnis di bidang perikanan, tentu mengharapkan laba atau keuntungan yang
sesuai, tak seorangpun berniat merugi. Kerugian berarti kehilangan sebagian
modal atau tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kelangsungan bisnis
itu. Sedangkan keuntungan berarti memperoleh kelebihan hasil dari modal yang
telah ditanamkan (investasi), maka dari itu sangat diperlukan manajemen yang
baik agar investasi terus meningkat.Persoalan modal dan keuangan merupakan
aspek penting dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa memiliki modal, suatu usaha
tidak akan dapat berjalan, walaupun syarat syarat lain untuk mendirikan suatu
bisnis sudah dimiliki.
Cara mendapatkan modal, Hal yang lumrah
dalam bidang usaha bila seseorang mencari bantuan permodalan untuk memulai
usaha atau meiningkatkan usaha. Salah satu lembaga yang dapat memberikan
bantuan keuangan adalah bank, bantuan tersebut dalam bentuk kredit. Kita harus
cermat memilih dan menentukan besaran pinjaman yang dibutuhkan secara
realistis, agar tidak menjadi boomerang bagi kita. Hal ini dikarenakan jika
pendapatan kita tidak lebih kecil daripada kewajiban untuk melunasi ke pihak
bank. Alternatif lain selain meminjam kredit ke bank adalah kerjasama dengan
pihak lain yang berminat dalam bisnis perikanan dengan prjanjian yang telah
disepakati bersama. Atau juga dengan kerjasama dengan pihak asing ( joint
venture) biasanya dengan skala skala besar.
MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP
Tindakan manajemen perikanan tangkap
adalah mekanisme untuk mengatur, mengendalikan dan mempertahankan kondisi
sumber daya ikan pada tingkat tertentu yang diinginkan. Pengendalian
perikanan tangkap dilakukan dengan aturan yang bersifat teknis, bersifat
manajemen upaya penangkapan dan manajemen hasil tangkapan dan pengendalian
ekosistem.
Pengaturan bersifat teknis mencakup
pengaturan alat tangkap dan pembatasan daerah maupun musim perikanan tangkap.
Pembatasan alat tangkap lebih pada spesifikasi untuk menangkap ikan
spesies tertentu atau meloloskan ikan bukan tujuan tangkap serta efek terhadap
ekosistem. Guna melindungi komponen stok ikan diberlakukan pembatasan daerah
dan musim perikanan tangkap sekaligus dibentuk fisheries refugia maupun daerah
perlindungan laut bagi jenis ikan yangkehidupannya relatif menetap.
Manajemen upaya penangkapan umumnya
dilakukan dengan pembatasan jumlah dan ukuran kapal, jumlah waktu
penangkapan atau upaya penangkapan. Pengendalian ini lebih mudah dan lebih
murah dari sisi pemantauan dan penegakan aturan dibandingkan pengendalian hasil
tangkapan. Namun penentuan jumlah upaya masing-masing unit penangkapan
merupakan hambatan dalam memakai aturan pengendalian ini.
Manajemen hasil tangkapan untuk
membatasi jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan bagi suatu area dalam waktu
tertentu dan selanjutnya menjadi pembatasan jumlah hasil tangkapan setiap unit
penangkapan. Hasil tangkapan yang diperbolehkan berdasarkan jenis spesies
tertentu menjadi kendala dalam perikanan multispesies seperti di Indonesia.
Era baru sektor perikanan dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan
adalah diadosinya Code Of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF).
Perikanan yang berkelanjutan bukan ditujukan semata hanya pada
kelestarian perikanan dan ekonomi namun pada keberlanjutan komunitas perikanan
yang ditunjang oleh keberlanjutan institusi. Disini diperlukan pendekatan
manajemen yang inovatif dan alternatif untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian, beberapa hal perlu
ditingkatan sesuai dengan kaidah perikanan berkelanjutan sebagai berikut:
Paradima limited access harus
ditingkatkan;
- Implementasi
log-book penangkapan harus dibarengi dengan peraturan yang berkaitan
dengan kerahasiaan;
- Perbaikan
sistem statistik perikanan;
- Meningkatkan
kemampuan diplomasi internasional;
- Penyusunan
rencana manajemen perikanan diterapkan di setiap upaya manajemen
perikanan;
- Partisipasi
pemangku kepentingan diperlukan dalam penyusunan rencana manajemen
perikanan;
- Meningkatkan
efektifitas peradilan perikanan; dan
- Meningkatkan
peran sebagai negara pelabuhan (port state) dan negara bendera (flag
state).
Manajemen perikanan menjamin kegiatan
penangkapan ikan dan pengolahan dilaksanakan sesuai dengan kaidah untuk
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi limbah, dan menjaga
mutu ikan hasil tangkap. Nelayan wajib mencatat kegiatan operasi
penangkapan mereka dan pemerintah juga perlu menetapkan prosedur penegakan
hukum. Negara perlu menggunakan informasi sains terbaik yang tersedia dalam
menyiapkan kebijakan serta mempertimbangkan kegiatan penangkapan ikan
tradisional. Jika informasi yang tersedia terbatas, negara perlu
bertindak sangat hati-hati dalam menetapkan batasan perikanan tangkap.
Semoga Bermanfaat...
Komentar
Posting Komentar