Cara Budidaya Lele Sangkuriang di Kolam Terpal untuk Pemula
Budidaya Lele
Sangkuriang Di Kolam Terpal – Dalam budidaya ikan lele ialah salah satu jawaban terhadap
kebutuhan masyarakat akan ikan lele yang telah menjadi barang konsumsi yang
digemari banyak orang di Indonesia. Untuk jenis olahan yang berbahan dasar lele
pun sudah sangat bervariasi. Hal ini tentu saja membuat ikan berkumis ini
semakin menjadi primadona di berbagai kalangan masyarakat.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup
hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi
bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele
akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat dua segmen
usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran.
Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen
pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.
Selain di Indonesia, lele juga ternyata menjadi makanan
favorit di negara-negara seperti Malaysia, Singapura dan negara tetangga
lainnya. Hal ini terbukti karena banyaknya permintaan pengiriman lele ke
negara-negara tersebut.
Karena semakin banyaknya permintaan lele di Indonesia dan beberapa negara tetangga, maka bisnis budidaya ikan lele semakin banyak peminatnya. Jika bisnis ini dijalankan dengan baik dan benar, bisnis budidaya lele ini bisa memberikan keuntungan yang sangat besar setiap bulannya.
Lele Sangkuriang
Banyak sebagian orang tahu ada banyak sekali jenis
ikan lele yang ada dipasaran. Saat ini lele sangkuriang menjadi trend yang bisa
memberikan peluang bisnis yang bagus untuk banyak orang. Lele jenis ini adalah
hasil dari penelitian yang menggunakan rekayasa genetik.
Cara Atau Teknik
Beternak Lele
Dalam masyarakat umum dapat mencoba untuk beternak
lele sangkuriang dengan mempelajari berbagai macam tips. Mereka bahkan bisa
belajar dari buku atau dari orang-orang yang sudah berhasil melakukan bisnis
budidaya lele sangkuriang.
Saat ini cara beternak dengan menggunakan kolam terpal
menjadi favorit banyak petani lele sangkuriang. Kolam yang menggunakan terpal
pada dasar serta sisi-sisinya ini ternyata mampu mengatasi berbagai macam
resiko yang mungkin timbul pada kolam tanah atau kolam beton.
Selain ukuran kolam yang harus sesuai terpal pun
menjadi hal yang juga harus diperhitungkan. Karena terpal akan digunakan
sebagai bahan dasar kolam, maka terpal yang digunakan adalah terpal dibuat oleh
pabrik yang sambungannya di pres rapat sehingga tidak akan terjadi kebocoran.
Ukuran terpal yang digunakan pun bisa disesuaikan
dengan ukuran kolam yang akan dibangun. Akan lebih baik jika ukuran kolam
disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan ditanam dan disesuaikan dengan
fungsi dari kolam.
Ukuran kolam yang berfungsi untuk pembesaran lele bisa
saja berbeda dengan ukuran kolam yang berfungsi untuk pembenihan. Karena kolam
bukan di tanah atau terbuat dari beton, maka kolam ini bisa diletakkan di
halaman atau di pekarangan rumah.
Teknik Pemberian
Pakan
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya
ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele
yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil
dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin
kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal
dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan
secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri
pakan lele alternatif.
Akan lebih baik bagi orang yang ingin memulai usaha
budidaya ikan lele sangkuriang untuk belajar lebih banyak tentang pembuatan
kolam yang baik untuk benih ikan lele yang akan ditebar. Hal ini sangat penting
untuk menghindari kerugian yang besar karena benih ikan mati.
Selain memperhatikan pembangunan kolam terpal dan
persiapan penyebaran benih, memperhatikan pemberian pakan juga menjadi hal yang
sangat penting. Lela sangkuriang sama dengan lele jenis lainnya yang adalah
pemakan segala atau omnivora.
Maka oleh sebab itu alangkah baiknya jika lele sangkuriang diberi pakan organik yang berasal dari sekitar tambak atau dari sekitar rumah. Selain pakan organik, pellet juga bisa menjadi alternatif pakan lele sangkuriang.
Pakan pellet bisa dicampur dengan probiotik agar
pertumbuhan lele sangkuriang menjadi lebih cepat. Frekuensi pemberian pakan
juga sangat berpengaruh pada percepatan besarnya lele sangkuriang. Berbagai
jenis campuran pakan seperti dedak halus dan ikan rucah atau bekatul, dedak
halus, cincangan bekicot dan jagung mampu membuat lele sangkuriang lebih cepat
besar.
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah
pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas
air harus tetap terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak
habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau
hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah muncul
bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah kemudian isi lagi dengan air baru.
Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara
lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung.
Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya
yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang
pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari
protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai
penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung
perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi
adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga
kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain
penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti
kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan
lele.
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya karena ini akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.
Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Lele Sangkuriang Di KolamTerpal Dengan Hasil Menguntungkan dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar