Budidaya Sukses di Musim Pancaroba
Oleh : DIAN RISNANDAR, S.Pi
(Penyuluh Perikanan Kabupaten Ciamis)
Memasuki musim pancaroba mengintai bisnis pembudidaya. Cuaca yang tak menentu membuat pembudidaya kesulitan menjaga kolam-kolamnya. Kombinasi panasnya matahari terik dan curah hujan tak pasti menjadi ancaman yang sulit ditangani.
Pada satu sisi, musim
pancaroba, membawa cuaca panas yang
memicu pertumbuhan hama dan mikroorganisme penyebab penyakit. Suplai air akan
terganggu, membuat debit air kolam tidak menentu. Di sisi lain, curah hujan
yang tidak pasti dan datang tiba-tiba juga mempengaruhi keseimbangan kondisi
air, mengubah pH, debit, bahkan suhu.
Kombinasi panas-dingin
ini membuat suhu air kolam jadi fluktuatif, memancing stres ikan dan menjadi
lahan tumbuh kembang yang nyaman untuk bakteri dan hama. Lantas, apa yang bisa
dilakukan pembudidaya untuk melindungi bisnisnya dari ancaman musim transisi ini?
Melihat permasalahan yang muncul setiap tahun ini, di berikan panduan untuk melewati musim pancaroba. Mari kita ulas langkah yang bisa diambil untuk berbudidaya dengan sukses di musim pancaroba
Mengurangi
Padat Tebar Ikan
Tips ini secara
serentak untuk mempersiapkan pembudidaya yang akan menghadapi musim pancaroba
beberapa tahun silam. Memang, tips ini adalah salah satu langkah yang paling
mudah diambil untuk mengurangi kemungkinan gagal panen.
Pengurangan
padat tebar ikan berpengaruh langsung pada kandungan amonia di air kolam.
Amonia adalah zat yang muncul dari sisa pakan yang tidak termakan dan ekskresi
ikan. Jika dibiarkan menumpuk, amonia bisa meracuni dan membunuh ikan
budidaya.
Dengan
mengurangi padat tebar, kandungan amonia dalam air bisa ditekan secara drastis.
Tak hanya itu, ikan juga lebih leluasa bergerak di dalam kolam karena
kepadatannya yang rendah.
Menjaga Kestabilan Suhu Air
Suhu air di
musim pancaroba akan berubah dengan sangat mudah. Kombinasi cuaca panas dan
curah hujan tak menentu membuat suhu air menjadi fluktuatif. Sumber air yang
terputus atau hilang juga memegang peran. Padahal, suhu air adalah komponen yang
penting dalam berbudidaya.
Ada dua
alasan mengapa suhu air menjadi komponen yang penting diawasi oleh pembudidaya
di musim transisi ini. Yang pertama adalah karena perubahan suhu yang
fluktuatif dapat membuat ikan tertekan dan mengurangi daya tahan tubuh,
membuatnya lebih mudah terserang penyakit atau bahkan mati.
Yang kedua
adalah dengan meningkatnya suhu, bakteri dan patogen lainnya dapat tumbuh lebih
cepat. Suhu ideal untuk bakteri tumbuh berada di suhu 31°C. Pada suhu tersebut,
bakteri yang bersifat oportunistik, seperti mayoritas jenis Vibrio, dapat
berkembang biak dengan optimal.
Beberapa
cara yang umum digunakan untuk mengurangi perubahan suhu air adalah dengan
mengalirkan air kolam, dan menggunakan kincir air untuk menambah kadar oksigen
pada air dan mengantisipasi kandungan amonia. Untuk ukuran kolam kecil (di
bawah 100 m2), menutup kolam dengan terpal saat matahari terik juga bisa jadi
alternatif untuk menjaga suhu air.
Merawat Ikan agar Tidak Stres
Ikan yang
tidak dirawat dengan baik dapat terserang stres dengan mudah. Dampak stres pada
ikan adalah menurunnya daya tahan tubuh ikan, berkurangnya nafsu makan, bahkan
kematian.
Selain suhu,
parameter air lainnya seperti pH dan debit juga berpengaruh pada kondisi ikan.
Menjaga parameter-parameter tersebut agar tetap stabil adalah salah satu kunci
budidaya sukses di musim pancaroba.
Memberi Vitamin dan Probiotik
Pemberian
vitamin dan probiotik dalam proses budidaya bukanlah hal yang asing, namun
keduanya menjadi krusial dalam mempertahankan budidaya di musim pancaroba.
Memberikan
vitamin atau suplemen pada ikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan di
masa transisi, yang memang membawa banyak ancaman dalam bentuk fluktuasi suhu
dan penyakit. Dengan meningkatnya daya tahan tubuh, ikan dapat melawan serangan
penyakit dan perubahan kondisi dengan lebih baik.
Pemberian
probiotik juga bukan tanpa alasan. Probiotik membawa manfaat pada kondisi air
dan tubuh ikan. Probiotik dapat menyeimbangkan ekosistem air sehingga bakteri
patogen tidak mudah tumbuh dan berkembang. Bagi tubuh ikan, probiotik juga
dapat meningkatkan sistem imunitas, memperlancar pencernaan dan penyerapan
nutrisi, serta turut menyeimbangkan ekosistem di dalam perut.
Mengatur Pemberian Pakan
Pakan, meski
menjadi komponen krusial pada budidaya, juga bisa menjadi sumber masalah
terbesar. Sisa pakan yang tidak termakan kerap menumpuk di dasar kolam dan
menghasilkan amonia yang beracun.
Umumnya,
cuaca panas atau tidak menentu bisa mengurangi nafsu makan ikan, padahal ikan
butuh energi ekstra untuk bisa bertahan melawan ancaman yang datang dari cuaca
tersebut. Ketika pembudidaya memberikan pakan dengan jumlah yang sama, pakan
tersebut cenderung tidak termakan, sehingga mengendap di dasar kolam.
Maka dari
itu, pembudidaya harus menyesuaikan frekuensi dan jumlah pakan yang ditebar
dengan kebutuhan ikan.
Sumber:
Demikian
Semoga Bermanfaat..................
Komentar
Posting Komentar