Pengobatan Hama dan Penyakit
Pada Budidaya Gurame
Hama
Hama yang biasanya menganggu ikan
gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI),
belut (Monopterus albus Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh
lainnya adalah biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus
Bodd), katak (Rana spec), ular dan bermacam-macam jenis burung. Beberapa jenis
ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing dalam
perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih gurami tidak dicampur
pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari
ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan
ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.
Penyakit
Gangguan penyakit dapat berupa
penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih
mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih
lebih dingin.
Penyakit non parasiter adalah
penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, tapi biasanya bersumber
dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini bisa
berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau
amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan.
Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat
diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan
biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.
Penyakit parasiter diakibatkan
parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh,
insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut.
Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan
berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit
dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar
tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.
Ciri-ciri ikan yang terkena
penyakit parasiter adalah sebagai berikut :
1. Penyakit pada kulit :
Pada bagian tertentu kulit
berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan
menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
2. Penyakit pada insang :
Tutup insang mengembang, lembaran
insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
Insang terkena penyakit |
3. Penyakit pada organ dalam :
Perut ikan membengkak, sisik
berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah
dan mudah ditangkap.
organ dalam terkena penyakit |
Macam macam penyakit yang sering
menyerang ikan gurami
Penyakit Argulus Indicus atau
kutu ikan
Argulus/Kutu ikan |
Penyakit Dactylogyrus dan
gryodactylus
Dua nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau kepadatan kolam yang terlalu penuh. JenisDactylogyrus menyerang insang ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis Gyrodactylus menyerang bagian sirip ikan. Cara perawatannya adalah dengan memperbaiki kualitas air yang berada di kolam denga
Dua nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau kepadatan kolam yang terlalu penuh. JenisDactylogyrus menyerang insang ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis Gyrodactylus menyerang bagian sirip ikan. Cara perawatannya adalah dengan memperbaiki kualitas air yang berada di kolam denga
menggantinya dengan air yang
baru, dan menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah
sangat parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.
Mata Belo
.
Jamur
Pada tubuh ikan gurami yang
terinfeksi jamur akan muncul benang – benang berwarna krem seperti kapas,
biasanya pada kulit tubuh yang terluka. Jenis jamur yang menyerang ikan gurami
adalah Saprolegnia dan Achyla. Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah
karena kurang makan, sehingga bisa memicu penyakit lain muncul. Cara
penyembuhannya adalah dengan memberikan garam ke dalam kolam dengan jumlah
400g/m2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok harinya, selain garam bisa
juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l air selama 12 jam. Bisa juga
menggunakan larutan formalin 200 ppm selama 2 jam.
Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang ikan
gurami adalah bakteriAeromonas sp, dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu
terdapat luka berdarah tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas
dan muncul borok ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah,
mengambang di permukaan air dan akhirnya mati. Pengobatan yang bisa dilakukan
adalah dengan merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24
jam, dan tindakan ini dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang bisa dilakukan
adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite
green oxalat 0,5mg/l selama satu jam , selang 1 jam kemudian deberi umpan
makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg pakan, dan
diulang selama 7 hari berturut – turut.
Bercak Putih (White Spot)
Jenis penyaki ini desebabkan oleh
parasit yang bernama Ichthyophtbyrius. Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit
white spot yakni munculnya bercak – bercak putih pada bagian kulit. Biasanya
ikan yang terkena serangan white spot akan menggosokkan badannya pada
lingkungan di sekitarnya, serta mulut ikan gurami tampak kembang kempis seperti
kekurangan oksigen. Cara perawatan dari penyakit ini adalah dengan merendam
ikan guramidengan ke dalam air yang diberi larutan formalin sebanyak 25 mg/l.
dan di tambahkan malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24 jam.
Salah satu parasit yang sering
menyerang ikan gurami adalah Argulus indicus yang tergolong Crustacea tingkat
rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan
berwarna kuning bening. Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat
menimbulkan lubang kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya
infeksi ini dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah
bakteri Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal
dari siput-siput kecil.
Untuk mencegah penyakit ini dapat
dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan
melakukan penjemuran kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar
parasit mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan
pinset. Sementara pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat dapat
menggunakan bahan kimia seperti Kalium Permanagat (PK), neguvon dan garam
dapur.
Selain penggunaan bahan kimia
tersebut di atas, petani di daerah Banyumas menggunakan laun lambesar
(Chromolaena odorata (L), RM King & H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun
lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat
pengolahan kolam. Banyaknya daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu
kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2.
Penggunaan daun ini adalah 1
untuk 1 masa tanam.
Penggunaan obat-obatan kimia
untuk ikan konsumsi tidak dilanjutkan mengingat dampak yang tidak baik kepada
konsumen. Kalaupun diberikan obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada
konsumen akhir. Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaliknya tidak
diberikan apabila ikan hendak diekspor. Besarnya ikan-ikan konsumsi yang mati
dibuang.
Komentar
Posting Komentar