PERENCANAAN USAHA
KELOMPOK PERIKANAN
Keberhasilah usaha
kelompok juga akan didukung dengan rencana usaha anggota. Oleh karena itu perlu
ditetapkan apakan usaha anggota bersinergi dengan usaha kelompok atau terpisah.
Persoalan yang sering muncul adalah ketidak mampuan anggota untuk membagi sumberdaya,
baik waktu, tenaga dan modal untuk usaha rumah tangganya dengan usaha kelompok.
oleh karena itu perlu disusun adanya Rencana Usaha Kelompok dan Rencana Usaha
Anggota.
1. Pengertian Menyusun
Rencana Usaha
Apa perencanaan usaha (business plan) itu? Untuk memahaminya, terlebih
dahulu kita pahami arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal
dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi
untuk menyediakan barang dan/ atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business
profit).
2. Menyusun RUA
dari komoditas yang telah terpilih :
RUA adalah rencana usaha tani yang disusun oleh anggota kelompok
berdasarkan kebutuhan usaha yang akan dilakukan. Manfaat RUA adalah
sebagai dasar penyusunan RUK dan sebagai pedoman dalam penyaluran dana/ usaha .
RUA disusun oleh Anggota Kelompok dan disahkan oleh Ketua Kelompok.
3. Analisa Finansial
Analisis finansial usaha adalah proses
perhitungan tentang besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan dalam
suatu proses produksi, penerimaan dan pendapatan yang akan dan atau diperoleh
dari produksi yang dapat dihasilkan dari usaha tersebut.
Analisis finansial usaha mempunyai
tujuan, untuk :
1. Mengetahui besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan untuk kegiatan usaha agribisnis dalam skala tertentu;
2. Mengetahui besar (proyeksi) keuntungan
yang akan diperoleh;
3. Memperhitungkan resiko atau hambatan
yang dihadapi dalam proses produksi;
4. Melakukan kegiatan efisiensi biaya usaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan (keuntungan).
Kondisi atau prasyarat agar dapat
melakukan analisis finansial usaha agribisnis, antara lain :
1. Penguasaan teknologi agribisnis;
2. Tersedianya informasi dan data;
3. Penguasaan informasi dan data pasar barang / jasa.
Analisis Biaya, Penerimaan, dan
Pendapatan Usaha
1. Rencana produksi
Yaitu skala (volume) usaha dan jenis usaha
yang akan dikerjakan.
2. Biaya usaha
Yaitu seluruh pengeluaran dana (korbanan
ekonomis) yang diperhitung-kan untuk keperluan usaha.
Biaya usaha, meliputi :
a. Investasi harta tetap
Yaitu sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau usia
pemakaian yang panjang atau berumur tahunan, biasanya lebih dari satu tahun.
b. Biaya operasional usaha
Yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk pelaksanaan proses produksi suatu
usaha. Biaya operasional usaha, terdiri dari :
1) Biaya usaha atau biaya
tetap (fixed cost)
Yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk yang besarnya tetap (konstan), tidak
dipengaruhioleh jumlah/volume produk yang dihasilkan.
2) Biaya pokok produksi
Yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk yang besarnya tidak tetap, dan dipengaruhi oleh
jumlah/volume produk yang dihasilkan.
Biaya-biaya lain yang termasuk dalam kelompok biaya operasional :
1) Biaya penyusutan
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukan sebagai pengganti
investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau
rusak.
2) Total biaya (Total Cost = TC)
Yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (FC)
+ Biaya Pokok (VC).
3. Penerimaan Usaha (Revenue = R)
Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan dari
seluruh produk yang laku terjual. Penerimaan
usaha merupakan hasil perkalian antara jumlah produk (Q) terjual dengan harga
(P).
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah
Penerimaan (R) dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Pendapatan
usaha disebut juga sebagai Laba Usaha.
Pendapatan atau Laba Usaha dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
a. Pendapatan/Laba Kotor adalah penerimaan
usaha dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak tetap.
b. Pendapatan/Laba Usaha adalah laba kotor
dikurangai biaya usaha dan biaya penyusutan.
c. Pendapatan/Laba Bersih (Benefit)
adalah laba usaha yang telah dikurangi dengan pajak-pajak, bunga bank, dan
pajak lain yang berlaku.
Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produksi (HJP)
HPP merupakan harga suatu barang yang
dapat ditentukan dan dikontrol oleh produsen. Sedangkan HJP merupakan harga
suatu barang yang diharapkan oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan
(maksimal).
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Yaitu besarnya nilai korbanan (biaya)
yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk tertentu.
2. Harga Jual Produksi (HJP)
HPP adalah harga suatu barang yang
ditetapkan oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Analisis Kelayakan Usaha
Kelayakan usaha dapat dianalisis dengan
menggunakan beberapa indikator pendekatan atau alat analisis, seperti
menggunakan Titik Pulang Pokok (Break Event Point/ BEP), Revenue-Cost
ratio (R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C
ratio), Payback Period, Retur of Investment, dll.
1. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP)
BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi
juga tidak menderita kerugian usaha.
Ada 2 (dua) pendekatan penetapan BEP, yaitu :
a. BEP Unit
Yaitu jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana
produsen pada posisi tidak rugi dan tidak untung.
b. BEP Harga
Yaitu tingkat atau besarnya harga perunit suatu produk
yang dihasilkan produsen pada posisi tidak untung dan tidak
rugi. Besaran BEP harga nilainya sama dengan besaran HPP.
2. R/C Ratio
Yaitu perbandingan antara Penerimaan usaha (Revenue =
R) dengan Total Biaya(Cost = C).
Karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari R/C
ratio adalah :
a. R/C > 1,3 = Layak / Untung
b. R/C = 1,3 = BEP
c. R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
3. B/C Ratio
Yaitu perbandingan antara Laba Bersih (Benefit =
B) dengan Total Biaya
(Cost = C).
Karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari
B/C ratio adalah :
a. B/C > 0,3 = Layak / Untung
b. B/C = 0,3 = BEP
c. B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
4. Payback Period
Adalah kemampuan suatu perusahaan didalam mengembalikan semua modal/
investasi yang ditanam.
Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin layak suatu usaha, yang
berarti semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan.
RENCANAAN
USAHA ANGGOTA
JENIS KEGIATAN
USAHA
.............................................................................
1. IDENTITAS
KELOMPOK
Nama Kelompok
|
|
Alamat Kelompok :
|
|
Desa
|
|
Kecamatan
|
|
Kabupaten
|
2. ALASAN
PEMILIHAN JENIS USAHA
A. Jangka Waktu
Usaha
|
......................................................................bln
|
A. Volume
Usaha/Produksi
|
......................................................................
|
B. Waktu Proses
Produksi
|
....................................................hari/minggu/bulan *)
|
D. Total Produksi
|
Unit :
.........................
|
E. Pemasaran
- Daerah Pemasaran
- Cara Pemasaran
- Persaingan Pasar
- Permintaan Pasar
6.
Penentuan Harga
7.
Cara Pembayaran
|
1) Desa
setempat 2) Luar
desa
3) Desa setempat & luar desa
1). Pedagang
pengumpul 2). Langsung ke
pasar
3). Lewat kelompok
1). Banyak 2). Sedang 3).Sedikit
1)
Sedikit 2)
Sedang 3)
Banyak
1). Ditentukan
pembeli 2) Harga
pasar
3) Kesepakatan
1).
Ijon 2)
Kredit 3). tunai/kontan
|
F. Penguasaan Teknologi
|
1). Tidak mampu 2)
Kurang 3). Mampu
|
G. Sumber Bahan Baku
|
1). Luar
desa 2). Luar desa & desa
setempat
3) Lokal
desa
setempat
|
H. Tenaga kerja
|
1). Luar
keluarga 2). Keluarga & luar
keluarga 3) Keluarga
|
I. Sarana & Prasarana
|
1) Kurang
tersedia 2) Cukup
tersedia 3)
Tersedia
|
J. Cara Pengeloaan
|
1).
Kelompok 2). Individu 3) Individu
&
kelompok
|
*) coret yang tidak
perlu
3. ANALISA
USAHA
a. Rincian Biaya
Uraian
|
Jumlah
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)
|
Total Biaya /
Siklus (Rp)
|
(i)
|
(ii)
|
(iii)
|
(iv)
|
(v) = (ii) x (iv)
|
1. Pembelian
Bahan Baku
|
||||
............................
|
…
|
…………
|
…
|
…
|
............................
|
…
|
…………
|
…
|
...
|
2. Upah Tenaga kerja
|
…
|
Orang
|
…
|
...
|
3. Peralatan
|
||||
............................
|
…
|
…
|
…
|
...
|
............................
|
…
|
…
|
…
|
|
4. Lain-lain
|
||||
............................
|
…
|
…
|
…
|
|
Total
|
b. Pendapatan
Uraian
|
Jumlah
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)
|
Total Pendapatan
|
(i)
|
(ii)
|
(iii)
|
(iv)
|
(v) = (ii) x (iv)
|
Penjualan
|
…
|
...
|
...
|
|
c. Keuntungan
Total Pendapatan
|
Rp.
........................................................
|
Total Biaya
|
Rp. ........................................................
|
Total Keuntungan (Total Pendapatan - Total Biaya)
|
Rp.
........................................................
|
d. Permodalan
Modal Sendiri
|
Rp.
................................................
|
Bantuan usaha pihak lain (.................................................................)
|
Rp. .................................................
|
Modal yang dibutuhkan
|
Rp. ................................................
|
Komentar
Posting Komentar