Wadah Budidaya Perikanan

 


Oleh : DIAN RISNANDAR, S.Pi

Manusia sudah sejak lama memanfaatkan perairan sebagai sumber makanan. Kegiatan menangkap ikan seperti memancing dan menjala sudah akrab dengan kehidupan manusia yang tinggal di sekitar lingkungan perairan. Sayangnya, pencarian ikan di perairan bebas dengan cara tradisional mempunyai banyak kendala karena manusia sebagai makhluk yang hidup di lingkungan terestrial tidak dapat melihat ikan sebagai sasarannya dengan jelas dan jumlah populasi sasaran belum bisa diperkirakan. Oleh sebab itulah dewasa ini banyak dikembangkan teknologi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi keberadaan ikan di suatu perairan misalnya dengan menggunakan satelit, sonar ataupun peralatan canggih lainnya.

Sejalan dengan perkembangan manusia, masalah-masalah yang dihadapi pun menjadi lebih kompleks antara lain adalah sebagai berikut :

Pertambahan jumlah populasi manusia.

Kurangnya sumber makanan terutama yang berharga murah tetapi mempunyai kandungan protein tinggi.  Produksi perikanan laut sudah hampir mencapai kemampuan maksimumnya. Usaha pertanian yang tidak mengalami perkembangan secepat pertumbuhan populasi manusia. Adanya tuntutan untuk menciptakan suatu bentuk kehidupan yang lebih baik.

 Untuk mendapatkan sumber penghasilan yang lebih baik tersebut, maka manusia berusaha untuk mengembangkan suatu proses yang diharapkan dapat menjaga kelangsungan tersedianya makanan dari lingkungan akuatik tanpa merusak lingkungannya, yang selanjutnya kita kenal sebagai proses budidaya perairan.


Dalam membudidayakan organisme perairan (misalnya ikan) pada perkembangannya dikenal berbagai macam wadah/cara budidaya. Mulai dari sistem yang paling sederhana dan paling banyak dilakukan seperti kolam sampai sistem budidaya yang dapat berpindah seperti karamba. Pemilihan wadah yang digunakan umumnya didasarkan pada jenis ikan yang akan dibudidayakan, lokasi budidaya (danau, sungai, perairan pantai atau lahan lainnya), dan juga didasarkan pada biaya/modal yang dimiliki oleh pengelola. Secara garis besarnya jenis-jenis wadah dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu sistem kolam, sistem air deras, sistem karamba dan sistem tambak.

 

Jenis-jenis wadah budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya air di mana kegiatan akuakultur akan dilakukan. Kualitas dan kuantitas air dapat menentukan jenis wadah yang cocok untuk budidaya ikan. Perairan tawar dengan aliran yang kecil hingga sedang cocok untuk wadah sistem kolam. Perairan tawar dengan aliran deras sangat cocok untuk kolam air deras. Waduk, danau atau jenis reservoir lain yang memiliki badan air yang cukup, dapat dibangun wadah budidaya dengan sistem karamba jaring apung (KJA). Pasang surut laut yang memungkinkan tersedianya cukup air payau, dapat dibangun wadah budidaya dengan sistem tambak.

 




Budidaya ikan dewasa ini semakin dibutuhkan ekosistemnya agar dapat menghasilkan produksi ikan yang permintaannya semakin meningkat di tingkat nasional maupun internasional. Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut, maka berbagai sarana budidaya telah mulai berkembang. Sarana budidaya ikan yang relatif sederhana dan telah banyak dilaksanakan oleh pembudidaya ikan adalah bentuk kolam-kolam tradisional. Seiring dengan perkembangan teknik budidaya ikan, maka sarana budidaya dalam bentuk karamba jaring apung (KJA) mulai berkembang pesat. Sarana budidaya ikan yang dipilih, pada umumnya berdasarkan jenis ikan yang akan dibudidayakan, lokasi budidaya, serta modal yang dimiliki oleh pihak pembudidaya ikan.

Jenis - Jenis Wadah Budidaya Perikanan, silahkan klik untuk penjelasan lebih detail :

Kolam Tanah

Kolam Air Deras

Akuarium

Kolam Drum

Kolam Parit

Karamba

Karamba Tancap

Karamba Jaring Apung

Kolam Terpal

Bak

Tambak



Sumber : Lalaukan.com


Semoga Bermanfaat...

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

leaflet Penyebab Gurame Mahal Harganya

PELUANG USAHA MELALUI BUDIDAYA SISTEM AKUAPONIK